Cara Untuk Menanam Paprika dengan Teknik Hidroponik

Banyak orang yang mengira kalau paprika merupakan salah satu jenis buah yang sulit untuk dibudidayakan. Tetapi sebenarnya paprika merupakan jenis tanaman yang dapat ditanam di mana saja, baik di gunung, di dataran yang rendah, bahkan kita bisa menanamnya di pantai. Tetapi tempat terbaik untuk menanam paprika adalah di dataran tinggi, di atas 1700 DPL, karena di sana dapat menghasilkan paprika dengan ukuran yang besar.

Untuk Anda yang tinggal di dataran rendah, jangan ragu untuk menanam paprika. Karena kini terdapat teknik hidroponik yang sangat membantu Anda untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas seperti Situs Slot Online Terpercaya yang menghasilkan game online berkualitas.

Kali ini kami akan memberitahukan Anda bagaimana cara untuk menanam paprika dengan teknik hidroponik.

Tanam Paprika Teknik Hidroponik

1.Pilih Benih yang Berkualitas Baik

Jika Anda ingin menanam paprika, kami sangat menyarankan untuk menggunakan benih yang memiliki kualitas baik. Sebaiknya tidak menyemai benih paprika yang Anda langsung ambil dari buahnya, karena hampir semua paprika yang dijual di pasaran merupakan hasil dari tanaman Hybrid, jadi hasil yang nantinya tumbuh akan berbeda dibandingkan dengan induknya, bahkan tanaman yang sudah tumbuh pun tidak bisa berbuah. Lebih baik untuk membeli benih yang sudah dikemas, jadi Anda tidak akan mengalami kegagalan saat berhasil menumbuhkannya.

2. Semai di keadaan lembab

Dalam keadaan yang lembab, semai biji paprika tersebut. Anda bisa gunakan rockwool untuk media tanam dan gunakan penutup untuk 1-2 hari setelah dilakukan penyemaian. Setelah itu tunas akan muncul dan biarkan di bawah sinar matahari. Sedangkan kalau menutup benih terlalu lama, tanaman bisa etiolasi dan malah tumbuh menjadi taoge.

Semailah benih langsung di bawah sinar matahari, tetapi tetap disemprot di pagi hari dan juga di sore hari untuk menjaga agar tanaman tetap lembab. Jangan sampai benih Anda terkena hujan, segera teduhkan jika turun hujan. Masa semai paprika ini berlangsung selama 10-14 hari.

3. Metode Hidroponik

Setelah 10-14 hari, maka akan muncul benih paprika sekitar 3-4 daun, di keadaan ini pindahkanlah ke metode hidroponik. Sistem hidroponik yang bisa digunakan untuk menanam paprika adalah NFT, DFT, fertgasi, atau juga sistem Dutch bucket.

4. Hal yang wajib jadi perhatian

Selama menanam paprika dengan metode ini, pastikanlah untuk terus menjaga nutrisi yang ada di air. Jika paprika tersebut berumur 7-14 hari, maka gunakanlah nutrisi yang kepekatannya 750 ppm dengan nutrisi AB Mix, lalu di usia 30-45 hari gunakan nutrisi 1500 ppm. Saat sudah berbuah, gunakan nutrisi 3500 ppm.

Selain itu Anda juga harus memerhatikan suhu juga kelembaban udaranya, karena tanaman sangat bergantung pada suhu dan cahaya. Suhu yang ideal untuk tanaman paprika adalah di suhu 18-23 derajat celcius.

Lalu pastikan tidak ada hama yang hinggap, contohnya seperti lalat buah. Ini akan membuat buah paprika menjadi busuk, meski bagian luar masih tampak bagus. Tindakan yang bisa Anda lakukan adalah menangkap lalat buah dengan perangkap, seperti menggunakan cairan petrogenol.

5. Gunakan Greenhouse/ Screenhouse

Terakhir yang bisa Anda lakukan untuk menanam paprika adalah menggunakan Greenhouse. Ini membuat Anda tidak perlu lagi pusing memikirkan hama yang masuk ke tempat tanaman Anda.

Itulah cara yang bisa Anda lakukan untuk menanam paprika dengan metode hidroponik. Bagaimana? Meski terlihat sulit tapi kalau sudah dicoba, bisa jadi Anda semakin mahir untuk melakukannya.

Tanaman Hidroponik yang Bisa Membuat Rumah Menjadi Cantik

Mungkin tidak semua orang suka ribet dalam melakukan cocok tanam, ada yang ingin segalanya dibuat mudah namun memberikan hasil yang nyata. Nah, jika Anda merupakan orang yang demikian, maka Anda bisa memilih untuk menanam tanaman hidroponik.

Pada umumnya orang-orang menggunakan teknik hidroponik untuk menanam sayuran, tetapi ternyata Anda bisa juga memanfaatkan teknik ini untuk menanam tanaman hias, loh!

Berikut ini kami akan menunjukkan kepada Anda tanaman apa saja yang bisa ditanam dengan menggunakan teknik ini. Dengan demikian Anda bisa semakin mudah mencari tanaman yang cocok untuk Anda tanam di rumah Anda.

Tanaman Hias Hidroponik

1.Bunga Matahari

Bunga Matahari

Pertama yang kami akan bahas adalah Bunga Matahari. Bunga ini sendiri merupakan tanaman yang unik, di mana ia akan mengikuti arah dari matahari. Selain itu bunga matahari juga merupakan buya yang indah untuk dijadikan hiasan rumah.

Peletakan bunga ini haruslah di luar ruangan, karena bunga ini membutuhkan tempat yang penuh akan sinar matahari. Untuk perawatannya, kamu hanya butuh untuk menyiramnya dengan larutan nutrisi setiap sehari sekali.

2. Keladi Red Star

Keladi Red Star

Mungkin namanya masih asing untuk Anda, tetapi kalau dilihat, sebenarnya sudah banyak orang yang merawat jenis tanaman hias ini di rumah mereka. Tanaman yang bisa ditanam dengan metode hidroponik ini memiliki warna merah menyala yang bisa Anda gunakan untuk menambah warna di taman Anda.

Kelebihan dari Keladi Red Star ini, selain memiliki daun yang cantik ia juga membutuhkan perawatan yang mudah. Anda hanya perlu untuk memastikan tanaman ini berada di lokasi yang penuh akan sinar matahari.

3. Sri Rejeki

 Sri Rejeki

Bagi yang sudah berpengalaman dalam dunia tumbuhan hias, pasti Anda sudah tidak asing dengan Sri Rejeki. Ini adalah jenis tanaman yang memiliki harga cukup mahal, apa lagi jika sedang ditengah trend. Kelebihan dari tanaman ini adalah ia memiliki corak yang unik dan bisa dimanfaatkan untuk membersihkan udara atau anti polutan yang dapat menyerap zat berbahaya.

Perawatan dari Sri Rejeki ini sangat mudah, selain itu ia juga bisa diletakkan di dalam rumah.

4. Suplir

Suplir

Suplir merupakan jenis tanaman hias yang sudah biasa dibudidayakan dengan konsep hidroponik. Tanaman ini mudah didapatkan dan pernah populer pada era 90-an. Ciri khas dari tanaman hias satu ini adalah dari bentuk daun dan warna kontras yang ada dari daun dengan batang.

Ada berbagai macam jenis varietas dari Suplir ini, sehingga Anda bisa memilih sesuai dengan kesukaan Anda. Kelebihan lain dari Suplir ini adalah ia dapat tumbuh dengan baik meski berada di lingkungan yang lembab.

5. Aggrek

Aggrek

Terakhir yang kami rekomendasikan adalah Anggrek. Ini merupakan tanaman yang sangat bervariasi dan bisa ditanam dengan pot atau bahkan di tanam dengan menempel di bagian dinding.

Perawatan dari Anggrek berbeda untuk setiap jenisnya. Ada 3 jenis perawatan dari berbagai varietas, yaitu yang harus langsung terkena sinar matahari, yang dapat tumbuh dengan baik meski tidak terkena sinar matahari, dan yang harus terkena sinar matahari agar bisa tumbuh dengan baik.

Nah, itulah beberapa tanaman hias yang bisa Anda tanam dengan menggunakan teknik hidroponik. Selain lebih mudah untuk penanaman dan perawatannya, tanaman-tanaman ini juga bisa memberikan keindahan untuk taman di rumah Anda. Jadi apakah sudah siap untuk menanam tanaman hidroponik?

5 Tips Merawat Tanaman Hidroponik Paling Mudah

Dimasa pandemi seperti ini, pastinya kamu bosan jika diam saja dirumah. Lebih baik! Yuk jadikan aktivitasmu dengan cara berkebun. Kamu bisa menanam tanaman hidroponik dengan mudah, adapun cara merawat tanaman hidroponik yang akan kami jelaskan dibawah ini.

Sebelum membahasnya, apakah kamu sudah tahu apa saja yang bisa dijadikan sebagai tanaman hidroponik? Diantaranya kamu bisa memiliki sayur-sayuran seperti tomat, kangkung, cabai, timun, selada, pokchoy, dan sawi.

Supaya kamu tidak gagal merawat tanaman hidroponik, simak dibawah ini ada tips yang bisa kamu lakukan dengan mudah :

1. Cek Kadar Air Dan Tempat Penampungan

Faktor yang menjadi utama agar tumbuhan kamu terawat dan bisa tumbuh secara cepat yaitu perhatikan ketersediaan air. Karena pada media hidroponik memang tidak mampu menyediakan air secara alami.

Maka dari itu, kalau kamu ingin tanaman hidroponik bisa bertahan lama dan terawat dengan baik, kamu bisa melakukan pengecekan kondisi air di tempat penampungan diantaranya :

-Pastikan kondisi air selalu bersih.

-Supaya terjaga kebersihannya, kamu bisa menggantinya dalam waktu 4 hari sekali.

-Agar lebih mudah mengecek kadar air, ada baiknya kamu menggunakan wadah bening atau transparan. Sehingga kamu bisa lebih mudah untuk mengamati kadar air yang tersedia.

-Idealnya dalam pengisian air kurang lebih ½ atau ¾ bagian saja. jangan isi bak penampungan terlalu penuh yah guys.

2. Pengecekan Kondisi Larutan Nutrisi

Nutrisi juga merupakan kunci paling penting dalam penanaman hidroponik. Dengan cara pemberian nutrisi yang cukup, tanaman tersebut akan tetap stabil dalam pertumbuhan masa panjang.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan dalam pengecekan nutrisi, sebagai berikut :

-Cek ketersediaan nutrisi disetiap hari.

-Gantikan nutrisi pada 3 hari sekali dengan larutan yang baru

-Berikan dosis larutan nutrisi secara bertahap.

-Campurkan larutan nutrisi dengan air yang bersih.

-Pastikan nutrisi yang diberikan tidak lewat dari masa kadaluwarsa.

3. Bersihkan Wadah Penampungan Dan Larutan Nutrisi

Pada poin ketiga, merupakan hal yang sangat penting. Supaya tanaman yang sudah kamu rawat dengan baik tidak terserang hama dan penyakit lainnya.

Untuk wadah media tanam yang transparan atau bening, akan rentan ditumbuhi lumut. Sehingga kamu harus mengetahui pembersihannya sebagai berikut :

-Yang pertama, kamu bisa keluarkan sisa larutan nutrisi.

-Selanjutnya, bersihkan pada bagian yang ditumbuhi lumut dengan air yang mengalir.

-Lalu, rendam wadah dengan air bersih atau alkohol.

-Berikan larutan nutrisi yang baru.

Kamu bisa melakukan tips yang ada diatas setiap 1-2 minggu sekali, dan jangan sampai kamu biarkan lumut tumbuh dalam waktu yang lama, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

4. Cek Kondisi Tanaman Secara Rutin

Hal yang paling ditunggu-tunggu dalam berkebun hidroponik adalah melihat hasil panen yang baik dan subur. Untuk mendapatkan hasil tersebut, kamu wajib mengecek kondisi tanaman secara rutin.

Dengan cara kamu melakukan pengecekan kondisi tanaman, tentunya kamu bisa mengetaghui apa saja yang terjadi pada tanamanmu. Karena jika tanaman yang terserang hama atau penyakit, maka pertumbuhan tanaman juga akan menunjukkan gejalanya. Seperti daun yang terlihat kuning, layu, dll.

5. Buang Tanaman Yang Terserang Hama Atau Penyakit

Dalam pengecekan tanaman secara berkala, tentunya kamu bisa mengetahui tanaman yang terserang penyakit atau hama. Maka dari itu, kamu bisa memisahkan tanaman yang sakit dari tanaman yang sehat. Jika kamu tidak mengambil langkah yang satu ini, dikhawatirkan tanaman yang sehat akan tertular juga.

Nah, itulah 5 cara merawat tanaman hidroponik yang paling mudah dan bisa kamu coba dirumah. Meskipun terbilang mudah, kamu juga harus sabar dan rutin mengecek tanaman sampai panen tiba.

7 Media Tanam Hidroponik Yang Mudah Digunakan

Karena kemudahan dalam membudidayakannya, tentunya tanaman hidroponik ini banyak dipilih oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang tinggal diperkotaan. Dengan cara penanaman yang relative mudah dengan penggunaan alat yang sederhana, rupanya dengan cara ini, kualitas tanaman yang dihasilkannya pun terbilang sangat baik jika dibandingkan dengan metode konvensional.

Tertarik untuk menanam tanaman hidroponik dirumah kalian? Yuk ketahui lebih dahulu mengenai media tanam apa saja yang dapat dipergunakan.

Media Tanam Hidroponik

1. Aram Sekam

Media tanam ini memang banyak digunakan bagi pembudidaya tanaman hidroponik. Selain banyak mengandung nutrisi, oksigen, air, dan berbagai kebutuhan tanaman, arang sekam ini juga memiliki bobot yang cukup ringan. Sehingga membuat akar tanaman akan lebih leluasa dalam bergerak dan tanaman tumbuh dengan prima. Untuk memperolehnya, kalian bisa membelinya atau membuatnya sendiri di rumah.

2. Spons

Tidak hanya digunakan untuk mencuci piring saja. Nyatanya spons juga bisa loh digunakan sebagai media tanam hidroponik. Dengan bobot yang ringan dan dapat menyimpan banyak air, tentu saja media ini tidak akan membebani akar tanaman. Justru penggunaan media ini akan membuat tanaman yang kalian tanam tumbuh dengan tegak.

Namun untuk penggunaan media ini tidak dapat digunakan dalam waktu panjang. Mengingat media ini memiliki tekstur yang mudah hancur. Terlebih jika terendam air dalam jangka waktu yang lama. Untuk itu jika kalian ingin menggunakan media tanam ini, kami sarankan agar kalian menanam tanaman yang memiliki masa tanam atan panen yang singkat.

3. Rockwool

Sekilas memang mirip dengan spons, namun Rockwool merupakan media tanam hidroponik yang terbuat dari berbagai serat lelehan batu vulkanis. Tentunya media tanam ini memiliki komposisi antara air dan udara yang terbilang paling seimbang dibandingkan dengan media tanam yang lainnya. Rockwool ini juga mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah loh.

Sehingga bisa dibilang bahwa media ini mampu untuk mengoptimalkan fungsi dari larutan nutrisi sebagai pupuk cair. Media tanam ini sendiri memiliki kandungan pH yang cukup tinggi. Sehingga sebelum penggunaannya, mediab tanam ini memerlukan perlakuan yang khusus. Dan pastikan bahwa tanaman yang akan kalian tanam dapat tumbuh dalam rentang pH 7.8 – 8.02.

4. Hidrogel

Media tanam ini memang sering kita jumpai pada setiap tanaman hias yang biasanya diletakan pada area ruang tamu. Dengan terbuat dari Kristal polimer, sudah pasti media tanam ini memiliki daya serap air yang cukup baik serta pengurai larutan nutrisi yang cukup baik.

5. Kerikil

Sama halnya seperti tanah, krikil juga memiliki kemampuan sebagai media tanam yang efektif untuk memberikan ruang pada tumbuhan agar tumbuh dengan prima. Dengan tekstur berpori besar, bukan hal yang sulit untuk media tanam ini mengalirkan nutrisi dan oksigen secara merata kepada tanaman. Untuk itu, media tanam ini sangat cocok sekali jika kalian menggunakan teknik Nutrient Film technique ( NFT ).

6. Pasir

Seperti yang kita ketahui bahwa pasir memiliki sifat yang mudah menyerap air. Sehingga pasir sangat cocok sekali untuk  digunakan sebagai media tanam hidroponik. Sama halnya seperti krikil, pasir pun memiliki pori – pori yang banyak sehingga cukup mudah baginya untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen pada tanaman.

7. Cocopeat

Cocopet atau serbuk sabut kelapa bisa juga loh digunakan sebagai media tanam hidroponik. Media tanam ini memiliki kemampuan untuk menampung daya tampung air yang cukup tinggi dengan larutan nutrisi yang tinggi juga loh. Sehingga kalian tidak perlu sering untuk melakukan penyiraman jika menggunakan media tanam ini.

Demikian media tanam hidroponik yang bisa kalian gunakan untuk bercocok tanam selain menggunakan media tanah. Semoga artikel ini dapat membantu dan jangan lupa simak artikel selanjutnya mengenai tanaman hidroponik selanjutnya. Selamat Bertanam!

Buah yang Bisa Ditanam Hidroponik

Jika biasanya orang menggunakan metode tanam Hidroponik untuk menanam sayur-sayuran, tahukah Anda kalau ternyata buah-buahan pun bisa ditanam dengan metode satu ini. Ada banyak jenis buah yang bisa Anda tanam dengan metode hidroponik, hasil dari buahnya pun bisa tumbuh dengan lebih maksimal dengan menggunakan metode ini.

Terdapat beberapa jenis buah yang bisa Anda tanam dengan cara hidroponik. Berikut ini kami akan memberitahukan beberapa buah yang bisa Anda tanam dengan cara hidroponik dan hasil yang didapatkan bisa lebih memuaskan dibandingkan dengan menggunakan metode hidroponik.

Jenis Tanaman Buah yang Dapat di Tanam dengan Metode Hidroponik

1.Pepaya

Pepaya

Pepaya? Ya, Pepaya. Mungkin jika Anda melihat pohon pepaya, Anda akan merasa itu merupakan sebuah ketidakmungkinan. Tetapi faktanya, pepaya dapat di tanam dengan metode hidroponik, loh. Anda hanya membutuhkan pot dengan ukuran 90 dan memiliki diameter 60 cm.

Tidak semua jenis pepaya bisa ditanam dengan metode ini, pepaya yang disarankan adalah pepaya yang merupakan varietas pepaya California, di mana jenis tanaman tersebut tidak memiliki batang yang terlalu tinggi. Jadi untuk Anda yang ingin menanam pepaya di dalam pot, ini merupakan pilihan yang sangat tepat.

Untuk melakukan teknik hidroponik ini Anda harus memerhatikan kebutuhan dari tanaman tersebut, seperti nutrisinya, perlakuan khususnya, dan masih banyak lainnya.

2. Stroberi

Stroberi

Kedua ada tanaman Stroberi, di mana tanaman ini juga bisa ditanam secara hidroponik. Mungkin stroberi merupakan buah yang sangat umum ditemukan untuk ditanam dengan metode ini, karena banyak perkebunan yang sudah mempraktekkannya. Untuk melakukan teknik hidroponik pada tanaman stroberi, lakukanlah dengan cara menanam stroberi dari benih yang disemai.

3. Melon

Melon

Mungkin biasanya kita hanya melihat tanaman hidroponik yang menghasilkan buah-buahan yang kecil, seperti tomat, pepaya, atau stroberi. Tetapi bagaimana jika teknik hidroponik yang semakin berkembang ini bisa diterapkan pada tanaman melon? Ya, kini Anda bisa menanam melon dengan menggunakan metode satu ini. Melon merupakan buah yang tanamannya merambat.

Untuk menggunakan metode ini, Anda harus memerhatikan perawatan melon, seperti salah satunya adalah dengan cara memangkas tunas yang tidak diperlukan. Tentunya ini dilakukan agar tunas tersebut tidak akan mengganggu perkembangan dari melon yang butuh sinar matahari yang cukup. Jadi jika ingin menghasilkan buah yang memiliki kualitas terbaik, membutuhkan paparan dari sinar matahari secara langsung.

4. Semangka

Semangka

Keempat ada semangka, buah yang juga memiliki ukuran besar. Sekarang semakin banyak orang yang memilih untuk membudidayakan semangka dengan cara hidroponik atau air nutrisi ini. Cara untuk mempelajari dan mempraktekkan menanam semangka hidroponik mudah dipelajari, bahkan untuk Anda yang masih pemula.

Tips untuk menjaga tanaman ini tetap terjaga hingga berbuah adalah perhatikan media airnya, pastikan air terbebad dari hama atau penyakit lainnya. Berikan pupuk susulan agar semangka dapat dengan optimal dan juga bersihkan gulma yang ada. Gunakan beberapa pupuk cair atau kompos sesuai dengan kebutuhan.

5. Cabe

Cabe

Terakhir yang akan kami bahas adalah Cabe. Mungkin menanam cabe dengan metode ini bukan lagi hal yang aneh, bahkan sudah sangat banyak orang yang menggunakan metode ini. Meski terdapat kekurangan dalam menanam dengan metode ini, seperti harus dengan teliti dan rutin memeriksa tanaman, Anda tetap akan mendapatkan hasil yang memuaskan dari jerih payah tersebut.

Nah, itulah beberapa jenis tanaman buah yang bisa ditanam dengan metode hidroponik. Semoga artikel ini dapat membantu Anda, ya!

Jenis Pupuk Tanaman Hidroponik

Apakah kamu tengah mencoba untuk memulai menanam tanaman hidroponik? Jika iya, kami sangat menyarankan untuk membeli pupuk yang sesuai dengan tanaman hidroponik untuk membantu pertumbuhannya. Tapi apa ya kira-kira pupuk terbaik untuk tanaman hidroponik?

Memilih pupuk untuk tanaman tidak bisa dilakukan sembarangan, karena kita harus tahu pupuk yang akan digunakan itu sebenarnya ditujukan untuk tanaman apa. Tanaman hidroponik tidak menggunakan tanah untuk media tumbuhnya, ini membuat tanaman tidak bisa mendapatkan kandungan unsur hara yang cukup. Jadi yang terbaik adalah dengan memberikan asupan melalui pupuk.

Kali ini kami akan memberikan rekomendasi pupuk untuk tanaman hidroponik terbaik yang dapat Anda gunakan pada tanaman hidroponik.

5 Rekomendasi Pupuk Tanaman Hidroponik

1.Pupuk AB Mix Hydro J

Pertama yang kami rekomendasikan adalah Pupuk AB Mix Hydro J. Ini merupakan pupuk untuk tanaman hidroponik yang biasa digunakan untuk memupuki tanaman berdaun atau sayuran yang siap pakai. Pupuk AB Mix Hydro J memiliki unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, khususnya tanaman hidroponik.

Kelebihan dari Pupuk AB Mix Hydro J ini adalah ia memiliki tekstur berupa 100% bubuk yang mudah untuk larut di air, jadi ia ramah lingkungan serta tidak membuat sistem hidroponik tersumbat.

2. Pupuk Lewatit HD-5

Pupuk berikutnya yang akan kami sarankan adalah Pupuk Lewatit HD-5. Tekstur dari pupuk ini mirip dengan gula pasir, tapi ia memiliki warna merah muda. Komposisi dari Pupuk Lewatit HD-5 ini ada 15 gram K2O, 7 gram P2O5, 3 gram Nitrogen dalam bentuk Amonia, dan 15 gram Nitrogen dalam bentuk Nitrat.

Pupuk ini hanya dapat mengeluarkan unsur hara jika terdapat ion penukar yang larut di dalam air. Sebabnya, ini merupakan pupuk yang sangat cocok untuk tanaman hias yang memiliki waktu pemupukan 4-5 bulan. Disarankan untuk memberikan Pupuk Lewatit HD-5 ini saat tanaman sudah berusia 2 minggu dan sudah dipindahkanke pot hidroponik.

3. Pupuk Organik Cair (POC) Margaflor

Jika dua pupuk di atas berbentuk bubuk, Pupuk Organik Cair (POC) Margaflor ini merupakan pupuk yang memiliki bentuk cair. Di mana dalam pupuk ini terdapat unsur makro 3,37% Sulfur, 5,7% P2O5, 11,28% Nitrogen, dan 7,84% K2O. Adapun unsur mikro yang terkandung antara lain unsur Fe, Cu, Mn, Zn, Mg, B,  Mo, Ce, dan Co.

Pupuk ini cocok digunakan baik untuk tanaman sayuran atau pun tanaman hias. Cara menggunakannya pun mudah, hanya perlu untuk melarutkannya ke air dan digunakan pada tanaman yang sudah berusia 3 minggu.

4. Pupuk Anorganik dan Gandasil D

Jika ingin lebih murah, Anda bisa meramu sendiri pupuk untuk tanaman hidroponikmu. Gunakan campuran dari pupuk NPK, KCI, dan Gandasil. Dalam campuran ini akan terdapat unsur hara makro dan mikro yang asalnya dari pupuk daun. Tetapi untuk meramu sendiri pupukmu, sebaiknya gunakan konsentrasi yang tepat agar nantinya pupuk tidak terjadi pengendapan.

5. Kotoran Kelinci

Terakhir yang kami rekomendasikan adalah dengan memanfaatkan kotoran kelinci. Namun tidak keseluruhannya menggunakan kotoran kelinci. Ada cara untuk membuat pupuk hidroponik dari bahan yang sangat alami ini. Langkah yang diperlukan juga mudah dan tidak akan sulit untuk dilakukan di rumah.

Nah, itulah beberapa pupuk untuk tanaman hidroponik yang bisa Anda gunakan untuk tanaman Anda. Pilihlah pupuk yang cocok dan sesuai dengan tanaman Anda agar tanaman semakin berkualitas.

Tanaman Hidroponik Paling Cepat Panen

Kini tanaman hidroponik semakin digandrungi karena kepraktisan yang dimilikinya. Ada banyak kelebihan dari menanam tanaman dengan konsep ini, salah satunya karena dengan teknik ini tanaman bisa menjadi lebih cepat untuk dipanen.

Dari semua tanaman yang bisa ditanam secara hidroponik, berikut ini adalah beberapa tanaman hidroponik yang dapat dipanen dengan waktu yang lebih cepat dari yang lainnya.

7 Tanaman Hidroponik yang Cepat Dipanen

1.Kangkung

Kangkung

Pertama yang akan kami bahas adalah tanaman kangkung. Kangkung memang merupakan tanaman yang bisa tumbuh di air, itu sebabnya tanaman ini sangat cocok untuk dibudidayakan dengan teknik hidroponik. Bahkan waktu untuk memanen kangkung hanya membutuhkan waktu sekitar 21-30 hari.

Selain mudah untuk dibudayakan, Kangkung juga memiliki banyak manfaat serta memiliki rasa yang enak saat diolah. Sebab itulah jika Anda tengah mencari tanaman yang cocok untuk memulai belajar teknik hidroponik.

2. Sawi

Sawi

Berikutnya yang kami akan bahas adalah tanaman sawi, di mana ini merupakan tanaman yang juga memiliki waktu panen yang cepat. Kelebihan lain dari menanam sawi dengan teknik hidroponik adalah perawatan yang dibutuhkan untuk merawat tanaman ini mudah.

Sawi yang ditanam mulai dari bijinya dapat dipanen setelah 40-60 hari. Tetapi kalau ditanam mulai dari bibit dapat lebih cepat lagi, yaitu 25-30 hari setelah ditanam.

3. Timun

Timun

Timun merupakan makanan yang sering dijadikan lalapan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menanam timun, tetapi salah satu yang hasilnya paling memuaskan adalah dengan menggunakan teknik hidroponik. Teknik ini dapat membuat timun dipanen setelah 30 hari ditanam.

Setelah itu pun Anda bisa memanen timun satu Minggu sekali. Jadi timun sangat direkomendasikan untuk Anda yang ingin berbisnis hasil panen tanaman hidroponik.

4. Cabe

Cabe

Cabe merupakan tanaman yang memiliki adaptasi yang baik, itu sebabnya tanaman ini cocok ditanam dengan berbagai metode dan salah satunya adalah dengan menggunakan teknik hidroponik. Namun, sangat disarankan untuk memilih bibit terbaik kalau ingin menanam tanaman ini.

Tanaman ini sendiri merupakan tanaman yang sangat cepat untuk panen. Saat sudah berusia 9 minggu, tanaman ini sudah bisa dipanen dan setelahnya dapat dipanen setiap 5 hari sekali.

5. Tomat

Tomat

Sudah bukan hal asing lagi kalau tomat merupakan tanaman yang sering ditanam dengan menggunakan metode hidroponik. Pemilihan bibit yang tepat dan perawatan yang baik akan menghasilkan tomat yang unggul dan berpotensi menguntungkan.

Selain memiliki banyak peminat, keunggulan lain dari menanam tomat adalah karena ia memiliki waktu yang singkat untuk masa panennya. Yaitu bisa dilakukan saat tanaman sudah berusia 25-30 hari, lalu setelahnya bisa dipanen setiap 5 hari sekali.

6. Kacang Panjang

Kacang Panjang

Kacang panjang merupakan makanan yang sudah sangat umum ditemukan di berbagai jenis masakan. Itu sebabnya banyak orang yang memanfaatkan ini dengan menjual kacang panjang. Selain memiliki banyak peminat, kacang panjang juga memiliki waktu panen yang cepat. Yaitu ia akan mulai berbunga di hari ke 30 dan setelahnya akan panen 15 hari setelahnya.

7. Bayam

Bayam

Terakhir yang akan kami bahas adalah Bayam, tanaman yang biasanya dapat dengan bebas tumbuh di halaman rumah. Tetapi tentunya jika ingin mendapatkan bayam yang berkualitas, ada baiknya untuk menanamnya dengan metode hidroponik.

Selain memiliki kualitas yang lebih baik, dengan metode ini juga bayam bisa lebih cepat dipanen. Bahkan setelah 25-30 hari ditanam, Anda bisa memanennya 5 hari sekali.

Nah, itulah beberapa tanaman hidroponik yang cepat dipanen. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda. 

Tanaman Hidroponik yang Mahal Kalau Dijual

Tanaman-tanaman yang bisa ditanam dengan konsep hidroponik bukan merupakan tanaman yang sembarangan. Karena media yang dibutuhkan untuk menanam jenis tanaman ini hanya cocok untuk tanaman yang memang memiliki waktu singkat untuk bertunas atau berbuah. Sebabnya, tidak semua tanaman cocok untuk ditanam dengan konsep hidroponik ini.

Jadi, jika ingin menanam dengan konsep ini Anda harus tahu dulu apa yang ingin ditanam. Sedangkan jika Anda berniat untuk menjual tanaman tersebut, ada baiknya untuk mengetahui jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, jadi menanam tanaman hidroponik ini kedepannya bisa menjadi hobi yang lebih menghasilkan lagi.

Berikut ini adalah jenis tanaman hidroponik yang mungkin bisa menjadi pilihan Anda jika ingin mulai usaha menjual hasil tanaman hidroponik.

Tanaman Hidroponik dengan Nilai Ekonomi Tinggi

1.Paprika

Paprika

Siapa di sini yang suka Paprika? Ya, tanaman dengan warna yang segar ini merupakan salah satu jenis tanaman yang bisa di tanam dengan metode hidroponik. Bahkan dengan menggunakan metode ini, Anda bisa lebih mudah mengembangkannya dibandingkan dengan metode konvensional.

Kalau dilakukan dengan intensif, Anda bisa mendapatkan hasil tanaman paprika setidaknya 2,5 KG buah pertanaman. Ini tentunya lebih banyak kalau dibandingkan dengan merawat paprika dengan metode konvensional, di mana hanya mendapatkan sekitar 1 kg pertanaman.

2. Tomat

Tomat

Tomat juga merupakan tanaman yang bisa dikembangkan secara hidroponik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Untuk bisa mendapatkan tomat dengan nilai jual yang tinggi, tentunya Anda harus memilih juga bibit tomat yang bagus. Belilah bibit tomat di toko pertanian dan cari yang merupakan bibit unggul agar nantinya hasil dari panen Anda memuaskan.

3. Timun Jepang

Timun Jepang

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan timun satu ini. Timun Jepang atau Zucchini ini memiliki bentuk yang menyerupai terong dan biasanya hanya dapat ditemukan di supermarket. Tapi dengan metode hidroponik, Anda kini bisa menanamnya di perkarangan rumah. Lakukan perawatan yang baik dan benar, sehingga nantinya bisa menghasilkan timun yang berkualitas dan memiliki harga jual yang tinggi.

4.Selada

Selada

Bukan lagi rahasia umum kalau selada merupakan salah satu tanaman yang bisa dibudidayakan secara hidroponik. Biasanya orang mengonsumsi selada sebagai pendamping makanan seperti ayam goreng, pecel lele, atau daging. Ini tentunya bisa menjadi peluang besar untuk Anda, di mana dengan demikian banyak orang yang mencari selada, jadi lebih mudah dalam memasarkannya.

5. Semangka

Semangka

Bukan hanya sayur saja jenis tanaman yang bisa Anda tanam dengan metode Hidroponik, karena nyatanya ada beberapa buah yang juga bisa ditanam dengan metode ini. Salah satunya adalah Semangka, buah yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

Dampak Anda mengonsumsi semangka adalah Anda bisa menjaga metabolisme tubuh juga kesehatan Anda. Kadar air yang ada di semangka juga bisa membantu Anda dalam melepaskan dahaga, terutama saat sedang cuaca panas.

Harga semangka juga cukup tinggi, jadi pembudidayaan semangka dengan metode hidroponik merupakan pilihan yang tepat. Pilih bibit yang terbaik dan lakukan perawatan yang intensif. Hasil semangka yang akan Anda dapatkan pastinya nanti tidak akan mengecewakan.

Nah, itulah beberapa tanaman hidroponik yang memiliki nilai tinggi. Ini tentunya merupakan info yang bermanfaat, khususnya untuk Anda yang ingin memulai usaha dalam bidang ini dan mencari jenis tanaman yang cocok untuk dijual nantinya.

Apakah Tanaman Hidroponik Aman Dikonsumsi?

Tanaman Hidroponik

Banyak yang mempertanyakan perihal keamanan dari mengonsumsi tanaman yang ditanam dengan menggunakan metode hidroponik. Itu dikarenakan metode menanam tanaman ini memang ada yang menggunakan bahan kimia tertentu. Nutrisi yang digunakan para pekebun tanaman hidroponik adalah AB Mlx, ini merupakan nutrisi kimia dari A dan B yang dicampur menjadi satu.

Kalau di tanya apakah nutrisi kimia ini aman untuk dikonsumsi atau tidak, jawabannya adalah AMAN! Kenapa? Karena nutrisi yang diberikan ke tanaman ini sesuai dengan kebutuhan dari sayur yang ditanam itu sendiri. Tidak diberikan secara berlebihan atau pun secara acak, semuanya sesuai dengan takaran yang ada.

Sebenarnya sama saja dengan tanaman yang ditanam di tanah, sama-sama menggunakan pupuk kimia. Selama dosis yang digunakan tetap sesuai dan tidak berlebihan, maka bisa aman untuk dikonsumsi.

Banyak orang yang khawatir dengan unsur kimia yang ada di sayuran hidroponik, itulah yang membuat mereka menjadi mengurangi pengonsumsian sayuran hidroponik. Padahal sebenarnya bahan kimia ini hanya merupakan istilah, bahkan udara yang kita hirup pun mengandung unsur kimia.

Tanaman Hidroponik

Ada gas nitrogen sampai 78% pada udara yang kita hidup, oksigen 20%, dan sisanya zat lain yang juga disebut dengan kimia. Jadi jangan terkecoh dengan istilah pupuk kimia ini.

Bahan kimia tidaklah berbahaya, sedangkan untuk tanaman yang berbahaya adalah Pestisida. Selain itu yang tanaman tanah serap sama saja dengan tanaman hidroponik.

Hasil dari pertanian hidroponik pun juga sehat dan enak untuk dikonsumsi. Karena nutrisi yang ada pun sudah terkontrol dan sesuai dengan yang tanamannya butuhkan. Dengan demikian tanaman menjadi dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan apa yang ia butuhkan. Ini membuat tanaman hasil hidroponik menjadi memiliki rasa yang renyah.

Selain itu tanaman hidroponik pun memiliki kandungan gizi yang baik, karena nutrisi yang ada pada tanaman sudah dikontrol dengan baik pula. Produk pertanian yang dihasilkan dengan melalui sistem ini dan dengan metode yang taat maka tidak akan memerlukan pestisida kimia, jadi tingkat keamanan untuk dikonsumsinya sudah tidak perlu lagi untuk diragukan.

Kelebihan lain dari sistem hidroponik adalah ia tidak akan merusak tanah, karena dalam metodenya sama sekali tidak memerlukan tanah. Sangat kecil terdapat efek residu dari pupuk berbahaya yang ada pada jenis tanaman ini.

Tanaman Hidroponik

Mungkin memang pada awalnya investasi yang dibutuhkan untuk menggunakan sistem ini cukup besar, tapi nantinya bisa akan lebih murah. Itu karena tenaga kerjanya tidak perlu banyak-banyak. Kerusakan tanaman pun bisa lebih minimal dan bisa memiliki banyak visual yang menjadi lebih menarik, baik dari segi tanaman atau di lingkungannya.

Nah, intinya adalah tanaman hidroponik memang menggunakan unsur kimia, namun tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Unsur kimia ini akan secara alamiah dikelola oleh Batang juga daun dari tanaman. Sama seperti saat sayur organik yang diberikan pupuk kandang, kita tidak akan memakan kotoran dari pupuk tersebut, tetapi tanaman sudah mengubah zat-zat yang ada dengan cara yang alami.

Untungnya saat ini konsep ini sudah banyak diaplikasikan oleh banyak kalangan, jadi kita tidak lagi memerlukan sayur impor nantinya. Sayur pun lebih memiliki kualitas yang baik dan banyak yang memulai untuk bertani karena ada metode semudah ini.

Itulah sedikit ulasan mengenai apakah tanaman hidroponik aman di makan, apakah artikel ini membantu Anda dalam memahaminya?

Tanaman Hidroponik yang Mudah untuk Ditanam

Kini semakin banyak orang yang memiliki minat untuk berkebun, namun sayangnya kini semakin sulit untuk menemukan lahan untuk bisa melakukannya. Tapi sekarang sudah ada solusi terbaik dalam mengakali hal ini, yaitu dengan penerapan metode tanam Hidroponik. Selain hemat lahan, dengan menggunakan metode ini juga membutuhkan waktu lebih singkat dibandingkan dengan metode biasa.

Tetapi tidak semua tanaman hidroponik bisa ditanam dengan mudah, lebih baik jika ingin memulai melakukan ini ketahui terlebih dahulu tanaman apa yang mudah untuk ditanam. Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman hidroponik yang mudah untuk ditanam.

Tanaman Hidroponik Mudah Ditanam

1.Tomat

Pertama ada tomat, cocok untuk para pemula yang ingin menanam tanaman hidroponik. Jika ingin menanam tomat, pastikan kalau bibit yang dipilih merupakan terbaik dan unggul, karena ini akan sangat mempengaruhi hasil panennya.

Ketika menyemai bibit tomat, disarankan untuk gunakan media seperti sabut kelapa. Setelahnya, lakukan perawatan secara rutin agar hasil panennya nanti bisa maksimal.

2. Bayam

Berikutnya ada bayam yang juga merupakan tanaman cocok untuk menggunakan teknik hidroponik. Bayam bisa ditanam di mana saja, termasuk dengan menggunakan teknik hidroponik. Bahkan dengan menggunakan teknik hidroponik, bayam bisa tumbuh lebih cepat tanpa menunggu waktu yang lama.

Selain itu kandungan nutrisi pada bayam bisa terpenuhi dengan baik, jadi penanaman bayam dengan menggunakan teknik ini sangat direkomendasikan. Apa lagi jika ingin mulai bercocok tanam di rumah.

3. Seledri

Untuk para pemula, seledri termasuk yang mudah ditanam dengan teknik hidroponik. Sistem yang digunakan adalah dengan sumbu atau wick di teknik hidroponik. Selain itu bisa juga dengan teknik lain, seperti rakit apung.

Bukan hanya mudah ditanam, seledri juga merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi selain bercocok tanam, Anda juga bisa memulai usaha seledri yang sehat dengan teknik hidroponik.

4. Sawi Hijau

Berikutnya ada sawi hijau, seperti bayam, sawi hijau juga merupakan jenis tanaman yang mudah untuk tumbuh pada media apapun. Itu karena jenis tanaman ini bisa dengan mudah beradaptasi dengan media tanamnya serta lingkungan. Bahkan sawi hijau bisa tahan pada hujan dan bisa tumbuh sepanjang tahun.

Jika ingin mengembangkan usaha, menanam sawi hijau merupakan yang paling tepat. Karena sayuran ini merupakan salah satu sayur yang paling laku di pasar. Dengan teknik hidroponik, sayuran bisa dengan cepat tumbuh, jadi bisa selalu memenuhi kebutuhan pasar.

5. Brokoli

Brokoli merupakan tanaman yang mirip dengan bunga kol dan umumnya bisa tumbuh pada daerah dataran tinggi. Tetapi dengan menggunakan metode hidroponik, brokoli bisa di tanam pada daerah dataran rendah. Selain mudah untuk ditanam, banyak juga orang yang sehari-hari mencari brokoli. Itu sebabnya jika ingin memulai bisnis hidroponik, brokoli bisa menjadi rekomendasi utama.

6. Cabai

Cabai adalah jenis sayuran yang sangat diminati masyarakat. Selain banyak peminat, menanam cabai dengan teknik hidroponik merupakan hal yang mudah dilakukan. Jenis tanaman yang masuk pada kebutuhan pokok ini memiliki perawatan yang mudah untuk dilakukan, asal kebutuhan nutrisi dan airnya bisa terpenuhi dengan baik.

7. Buncis

Terakhir yang kami rekomendasikan untuk ditanam dengan metode hidroponik adalah buncis. Tanaman ini kaya akan vitamin dan mengandung protein yang tinggi. Buncis pun dengan mudah tumbuh jika penanamannya menggunakan teknik hidroponik, tumbuhnya pun cepat dan bisa segera di panen.

Nah, itulah beberapa tanaman yang mudah ditanam dengan menggunakan teknik hidroponik. Sekarang apakah Anda sudah siap memulai menanam tanaman ini?

Beberapa Kesalahan Yang Sering Dilakukan Pemula Hidroponik

Beberapa Kesalahan Yang Sering Dilakukan Pemula Hidroponik

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan pemula hidroponik memang merupakan hal yang biasa terjadi di kalangan para pemula, meski terkadang terlihat sepele, tidak tahunya berdampak besar pada keberlangsungan tanaman hidroponik.

Terjadinya kesalahan juga bisa saja terjadi karena kurangnya edukasi mengenai tanaman hidroponik, padahal informasi mengenai tanaman hidroponik saat ini sudah tidak lagi sulit didapatkan, karena kita bisa mendapatkannya dengan mudah diinternet.

Pentingnya edukasi mengenai tanaman hidroponik adalah modal dasar dari keinginan kita menciptakan kebun tanaman hidroponik yang sukses, karena dengan edukasi tentunya tujuan kita akan lebih terarahkan pada hal yang benar, sehingga hal-hal yang tidak kita harapkan menjadi lebih kecil kemungkinannya untuk terjadi.

Selain edukasi dan informasi dari tanaman hidroponik, diperlukannya juga konsistensi untuk menciptakan  suatu lahan perkebunan hidroponik yang berkualitas, oleh karena itu sebelum memulai perkebunan, kita juga harus menyiapkan konsistensi kita terhadap apa yang akan kita lakukan.

Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan pemula hidroponik yang harus kita hindari apabila kita ingin menciptakan perkebunanan tanaman hidroponik yang sukses, seperti apa ulasannya ? langsung saja kita lihat dibawah ini.

 

Ingin Menanam Semua Jenis Tanaman

Nah, ini merupakan hal yang paling sering terjadi dikalangan para pemula hidroponik, padahal tidak semua tanaman hidroponik itu mudah ditanam, terkadang perlu keahlian khusus untuk menangani beberapa tanaman yang cukup sensitf, oleh karena itu apabila kita adalah pemula di dunia hidroponik, sebaiknya kita mencoba menanam tanaman yang pas untuk pemula terlebih dahulu.

Tanaman hidroponik yang pas untuk para pemula adalah tanaman yang berdaun-daunan, seperti bayam, caisim, kangkung, selada, kale, daun bawang.

 

Mengabaikan Semaian Benih

Kunci dari kesuksesan menanam tanaman hidroponik berada pada masa penyemaian, dimana penyemaian merupakan kunci yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman hidroponik, biasanya pada tahap ini para pemula suka lupa dan terkadang terkesan cuek untuk menyiram semaian, hingga berakhir pada keringnya semaian tanaman tersebut.

Padahal penting sekali kita untuk memperhatikan masa penyemaian ini, karena baik atau buruknya pemeliharaan kita terhadap semaian akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman nantinya, apabila kita memelihara semaian dengan buruk, maka kemungkinan besar pertumbuhan tanaman selanjutnya akan menjadi kurang maksimal.

 

Tidak Meletakan Semaian Ditempat Yang Cukup Sinar Matahari

Seperti yang kita ketahui, semua tanaman pastinya akan sangat memerlukan cahaya sinar matahari sebagai modal utama untuk berfotosintesis, meski demikian ternyata banyak dari pada para pemula hidroponik ini kurang paham bahwa pentingnya sinar matahari terhadap tanaman yang kita semai.

Apabila kita sudah gagal dalam tahap ini, maka tanaman sudah tidak dapat dilanjutkan karena batang dari tanaman tersebut tidak akan kuat menopang daun maupun buahnya nanti.

 

Ingin Membuat Nutrisi Sendiri

Membuat nutrisi sendiri memang tidak ada salahnya, karena itu merupakan salah satu bentuk dari kreasi, namun juga kita tetap perlu memperhatikan segi kemampuan, karena tidak jarang diantara orang-orang yang ingin meracik nutrisi tanaman hidroponik sendiri, malahan membuat gagal tanamannya sendiri, hingga tidak jarang tanaman mati, gosong, dan bahkan daunnya menguning.

Ada baiknya apabila kita masih ditahap hobi menanam tanaman hidroponik, sebaiknya kita membeli nutrisi saja ditoko tanaman yang sudah pasti berhasil, selain simple, harganya juga jauh lebih ekonomis ketimbang kita meracik nutrisi sendiri.

 

Itu dia beberapa kesalahan yang kerap dilakukan para pemula hidroponik, alih-alih ingin tanamannya tumbuh dengan subur, malahan tanamannya berakhir dengan mengenaskan, teruntuk kamu para pemula hidroponik yang baru saja igin memulai hobi ini, yuk belajar dari kesalahan-kesalahan ini, agar kesalahan ini tidak menimpa kamu nantinya.

Alat-Alat Yang Diperlukan Untuk Melakukan Cocok Tanam Dengan Teknik Hidroponik

Alat-Alat Yang Diperlukan Untuk Melakukan Cocok Tanam Dengan Teknik Hidroponik

Meski kita sudah sering mendengar informasi tentang tanaman hidroponik, akan tetapi kita masih belum familiar dengan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan cocok tanam dengan teknik hidroponik, bukan ?

Untuk menyokong suburnya suatu perkebunan hidroponik juga tentunya harus memiliki kelengkapan untuk bercocok tanam secara hidroponik agar hasil dari buah dan sayurannya bisa optimal, akan tetapi banyak juga orang yang bercocok tanam dengan teknik hidroponik akan tetapi tidak menggunakan media alat yang tepat.

Padahal dengan adanya alat-alat sepeti ini, kegiatan bercocok tanam secara hidroponik ini akan sangat terbantu sekali. Dengan berbagai alasan juga masih banyak orang yang enggan menggunakan perkakas tanaman hidroponik, diantaranya adalah ketersediaan barang yang susah didapatkan, harganya yang relatif mahal, dan bahkan mungkin ada juga yang tidak mengetahui mengenai alat-alatnya.

Oleh karena itu, kali ini kita akan sedikit berkenalan dengan alat-alat perkakas perkebunan tanaman hidroponik, yang dapat membuat tanaman lebih subur dan mempercepat masa panen, langsung saja kita lihat ulasan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan cocok tanam dengan teknik hidroponik dibawah ini.

 

Netpot

Netpot merupakan sebuah wadah yang baisanya berukuran kecil dan berlubang, netpot adalah salah satu alat pertanian yang dapat menyokong sebuah tanaman hidroponik yang kita tanam. Netpot juga dapat dibuat sendiri dirumah menggunakan gelas pelastik yang layak pakai kemudian diberikan lubang seperti netpot pada umumnya, tentunya netpot buatan sendiri akan terasa lebih ekonomis dan ramah bagi lingkungan.

 

Rockwool

Rockwool merupakan salah satu media tanam dari tanaman hidroponik, dimana rockwool ini terbuat dari batuan basalt yang dimasak dengan suhu yang cukup panas sehingga membentuk busa. Rockwool ini sangat disarankan untuk salah satu alat untuk melakukan cocok tanam hidroponik karena tingkat penyerapan airnya sangat tinggi.

 

Ph Meter

Ph meter merupakan alat yang dapat mengetahui kadar keasaman dari media tanam, kadar keasaman dari sebuah tanaman hidroponik sangat penting sekali untuk dikontrol, dengan adanya alat ini, maka kita bisa mengecek tingkat keasaman suatu media tanam, sehingga tanaman hidroponik kita bisa jauh lebih terkontrol.

 

Pipa Pelastik

Tidak terus menerus menggunakan pot atau bak ember, dengan melakukan metode cocok tanam hidroponik kita juga bisa menggunakan alat berupa pipa pelastik yang dijadikan sebagai wadah bagi tanaman hidroponik kita, sehingga penempatan dari lahan bisa jauh lebih efisien.

 

Steroform

Steroform ini bisa menjadi alat yang berguna bagi kegiatan cocok tanam hidroponik, karena berfungsi sebagai wadah dari pada netpot agar posisinya tetap stabil, dan biasanya steroform itu sendiri akan dilubangi berdasarkan dari pada diameter netpot itu sendiri.

 

Sumbu Panel

Sumbu panel berfungsi sebagai alat yang dapat menyalurkan nutrisi pada tanaman, sumbu ini juga dapat dibuat dengan menggunakan kain panel, kain flannel, sumbu kompor, ataupun bahan-bahan lainnya yang berdaya serap tinggi.

 

Bak Pelastik

Selain sebuah netpot dan wadah bagi tanaman hidroponik, perlu juga adanya wadah sebagai alat untuk menampung air yang sudah terlarut dengan nutrisi agar nantinya bisa tersalurkan ke media tanam.

 

Timer

Nah, alat timer ini digunakan sebagaimana fungsi dari timer, yaitu mengatur intensitas penyiraman pada tanaman, alat ini sangat membantu sekali karena dengan hadirnya alat ini, tentu kita tidak lagi perlu repot-repot menyirami tanaman secara manual.

 

Kira-kira sudah ada gambarankan tentang alat-alat bercocok tanam secara hidroponik, jika sebelumnya masih belum menggunakan alat ini, tidak ada salahnya loh mencoba dengan alat-alat ini, siapa tahu perkebunanmu nanti bisa menjadi semakin subur dan hasil panennya sangat berkualitas.

Go Green Dimulai Dengan Menanam Tanaman Hidroponik Dirumah

Go Green Dimulai Dengan Menanam Tanaman Hidroponik Dirumah

Go green dimulai dengan menanam tanaman hidroponik dirumah ini merupakan salah satu solusi yang bisa kita terapkan dari sekarang untuk mempersiapkan hunian yang layak bagi generasi penerus kita, dengan adanya program go green, semoga masyarakat menjadi lebih sadar akan bahayanya global warming.

Mungkin kita tidak secara langsung mengalami efek dari global warming, namun jika kita mau sedikit berpikir tentang efek dari global warming, maka salah satu efek tersebut adalah kebakaran hutan, panas yang tidak terkendali dan menyulitkan orang-orang untuk beraktifitas diluar rumah, dan yang parahnya lagi adalah kita mulai kehilangan bahan makanan akibat global warming yang menyebabkan kekeringan sehingga tanaman dan hewan banyak yang berguguran.

Tentu kita semua tidak menginginkan hal terebut terjadi bukan ? tentu saya juga tidak, oleh karena itu go green dimulai dengan menanam tanaman hidroponik dirumah adalah solusi yang mudah sekali kita lakukan, mari dari sekarang mulai menanam tanaman bagi lingkungan.

Mulailah dengan menanam tanaman hidroponik yang sekiranya dapat memberikan sedikit manfaat untuk kita, seperti tanaman buah-buahan hidroponik maupun sayuran hidroponik, atau boleh juga dengan menanam tanaman rempah-rempah seperti cabai, bawang, dan banyak lainnya.

Paling tidak dengan kamu menanam tanaman hidroponik, kamu sudah mendapatkan beragam manfaat, salah satunya adalah, lingkungan hidup kamu akan terasa lebih sejuk dan nyaman, karena sejatinya tanaman akan menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan O2 yang layak kita hirup.

Kamu juga akan mendapatkan hasil dari tanaman tersebut, semisal kamu menanam tanaman stroberi hidroponik, maka kamu juga pasti akan menuai hasilnya, hasil yang dihasilkan dari bercocok tanam hidroponik sudah pasti sangat berkualitas dan layak untuk kita konsumsi.

Hasil yang kita dapatkan selain enak, juga dapat menyehatkan tubuh kita, pengeluaran kita juga menjadi lebih sedikit, dan masih banyak lagi manfaat dari menanam tanaman hidroponik.

Perlu kita ketahui terlebih dahulu, bahwa menanam tanaman secara hidroponik itu sangat ramah lahan, karena tidak memerlukan lahan yang luas, sedikit lahanpun di lingkungan perkotaan kita masih tetap bisa menanam tanaman hidroponik, karena dengan bermodalkan botol bekas yang masih layak pakai saja kita sudah bisa mulai menanam tanaman hidroponik.

Terdengar sangat mudah, bukan ? dengan lahan yang sempit, kita masih tetap bisa membantu melakukan program pengurangan dampak global warming, coba kita bayangkan, apabila seluruh orang di Indonesia menanam tanaman hidroponik, pastinya udara di Indonesia akan terasa lebih sejuk, dengan sejuknya udara, pasti tingkat kesehatan juga akan meningkat.

Tidak perlu dengan tanaman yang sulit-sulit, kamu bisa memulainya dengan menanam tanaman hidroponik yang ramah bagi para pemula terlebih dahulu, seperti tanaman selada, tanaman daun bawang, sawi hijau, wortel, tomat, seledri, dan juga mentimun, tanaman ini sangat ramah sekali bagi para pemula, dan tingkat kegagalannya juga sangat kecil, oleh karena itu tanaman ini sangat disarankan sekali untuk para pemula.

Apabila nanti kamu sudah mahir bercocok tanam, kamu bisa mempelajari hal baru lagi dengan menanam tanaman yang sedikit lumayan rumit untuk naik ke level selanjutnya, kamu bisa coba menanam tanaman buah-buahan yang sekiranya dapat kamu nikmati hasilnya, dan syukur-syukur bisa menghasilkan pundi-pundi uang sebagai pemasukan sampingan.

Nah, sekarang kamu sudah pahamkan ? sekarang sudah waktunya kita untuk mulai mencoba menerapkan solusi dari pada global warming tersebut, mari kita ciptakan lingkungan hidup yang layak bagi generasi penerus kita.

Cara Menanam Cabai Menggunakan Teknik Bercocok Tanam Hidroponik

Cara menanam cabai menggunakan teknik bercocok tanam hidroponik tergolong tidak sulit, karena pada dasarnya semua orang pasti bisa melakukannya, karena teknik hidroponik sangatlah mudah ketimbang dengan cara konvensional.

Menanam cabai menggunakan teknik hidroponik juga merupakan pilihan yang sangat tepat, karena cabai pasti selalu kita butuhkan sebagai bumbu remah-rempah yang setia menemani makan kita, coba bayangkan, orang Indonesia mana yang tidak gemar mengkonsumsi pedas ? pasti ada, namun lebih banyak orang yang gemar mengkonsumsi cabai dari pada orang yang tidak gemar mengkonsumsinya.

Dengan menanam cabai kita dapat menghemat pengeluaran belanja, malahan jika kita mampu menghasilkan cabai dalam jumlah yang lumayan, kita juga bisa mendapatkan untung darinya dengan cara menjualnya ke tetangga atau ke pasar tradisional terdekat.

Tanpa banyak panjang lebar lagi, mari kita lihat ulasan cara menanam cabai menggunakan teknik bercocok tanam hidroponik :

 

Memilih Bibit Cabai Unggulan

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika kita ingin menanam tanaman cabai hidroponik adalah menentukan bibit cabai yang berkualitas agar menghasilkan tanaman yang berkualitas juga.

Dengan menggunakan bibit cabai unggulan, maka tanaman tersebut memiliki produktivitas yang sangat tinggi, masa panen yang tergolong cepat, dan juga lebih tahan terhadap serangan hama nantinya.

Untuk memilih bibit cabai memang harus memiliki pengalaman lebih, karena memilih suatu bibit juga bisa dikatakan dengan susah-susah gampang, akan tetapi jika sudah terbiasa, maka itu akan menjadi lebih mudah untuk di kerjakan.

 

Lakukan Teknik Penyemaian

Teknik penyemaian adalah teknik atau proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum di tanam pada lahan penanamannya, hal ini dilakukan agar tanaman cabai memiliki peluang hidup dan berkembang yang lebih besar.

Berikut ini tahap penyemaian pada bibit tanaman :

  1. Siapkan plastik polybag, dimana ini akan menjadi wadah dari teknik penyemaian
  2. Sediakan tanah humus, arang sekam, dan pupuk kandang, kemudian dicampur dengan perbandingan 3:1:1
  3. Masukan campuran tersebut pada wadah penyemaian yang sudah disiapkan sebelumnya (jangan terlalu penuh)
  4. Masukan bibit cabai pada wadah yang sudah terisi campuran media penyemaian
  5. Siram dengan air secukupnya pada pagi dan sore hari
  6. Jika tunas sudah tumbuh yang biasanya sudah berumur 20-30 hari, maka bibit sudah siap untuk di pindahkan ke media tanam selanjutnya.

 

Persiapkan Media Tanam

Cara Menanam Cabai Menggunakan Teknik Bercocok Tanam Hidroponik

Wadah yang bisa digunakan pada media tanam selanjutnya ini adalah botol bekas yang dibelah menjadi dua, kemudian untuk media tanahnya sendiri hanya perlu menggunakan campuran arang sekam dan cocopeat.

Jika sudah menciptakan wadah seperti pada gambar di atas, buatlah sumbu dari kain flannel yang mudah menyerap air agar penyerapan air dapat berjalan dengan baik pada tanaman.

 

Pindahkan Tanaman Cabai

Jika sebelumnya bibit cabai yang ditanam dengan melalui teknik penyemaian sudah berusia 20-30 hari maka sekarang saatnya untuk di pindahkan ke media tanam, untuk itu perlu ke hati-hatian agar tanaman cabai tersebut tidak rusak dan menyebabkan gagal panen.

Tarik perlahan-lahan pada batang tanaman, jika terasa sulit boleh juga sambil disiram dengan air agar tanah menjadi basah dan tanaman lebih mudah untuk dicabut, jika sudah berhasil tercabut, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan tanaman dari media penyemaian sebelumnya.

Caranya bisa menggunakan air agar bekas-bekas penyemaian dapat larut bersama air juga, sehingga tidak mengkontaminasi media tanam yang baru.

Setelah berhasil meletakan tanaman cabai ke media tanam yang baru, maka letakanlah tanaman cabai tersebut agar tidak terkena sinar matahari secara langsung guna tanaman agar mampu beradaptasi pada lingkungan baru, lakukan hal ini hingga 5-7 hari dan selebihnya baru boleh diletakan pada ruangan yang terkena sinar matahari secara langsung.

 

Nah, jika sudah melakukan langkah diatas jangan lupa juga untuk memberikan nutrisi serta rajin melakukan pengontrolan pada tanaman cabai tersebut guna tanaman cabai mampu menghasilkan hasil yang memuaskan nantinya, sekian informasi mengenai cara menanam tanaman cabai hidroponik, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.

7 Alasan Mengapa Bercocok Tanam Hidroponik Lebih Menguntungkan Dibanding Bercocok Tanam Konvensional

7 Alasan Mengapa Bercocok Tanam Hidroponik Lebih Menguntungkan Dibanding Bercocok Tanam Konvensional

Dikesempatan kali ini kita akan sedikit membahas tentang 7 alasan mengapa bercocok tanam hidroponik lebih menguntungkan dibanding bercocok tanam konvensional, teruntuk para petani dan penggemar cocok tanam, yuk mari merapat dan bersama-sama menyimak artikel tanaman hidroponik ini agar kita semua bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Sampai kini teknik bercocok tanam secara konvensional memang masih banyak digunakan oleh para petani-petani kita, akan tetapi ada juga yang sudah beralih ke teknik menanam secara hidroponik, entah alasan apa yang masih mengganjal petani-petani kita sehingga enggan untuk beralih dari teknik bercocok tanam konvensional ke teknik bercocok tanam hidroponik.

Padahal teknik bercocok tanam secara hidroponik sudah terbukti dapat menghasilkan bahan makanan yang lebih banyak dan juga berkualitas, tentu ini akan sangat berpengaruh pada nilai jualnya sehingga para petani kita bisa menjadi lebih sejahtera hidupnya.

Maka dari itu, berikut ini akan kita bahas 7 alasan mengapa bercocok tanam hidroponik lebih menguntungkan dibanding bercocok tanam konvensional agar para petani kita dapat melihat peluang ini dan membuka matanya lebar-lebar bahwa betapa menguntungkannya bercocok tanam secara hidroponik, tanpa banyak panjang lebar, langsung saja kita ulas dibawah ini.

Lebih Simple

Pengerjaannya tergolong sangat simple, sederhana, tidak memerlukan modal yang terlalu besar, hal ini menjadikan bercocok tanam secara hidroponik menjadi gacoan untuk kaum petani agar kehidupannya bisa menjadi lebih sejahtera.

Sudah banyak bukti juga dari para petani hidroponik yang lain yang cara pengerjaannya tidak serumit bercocok tanam secara konvensional, padahal jika dibandingkan persentasi keuntungannya malah lebih untuk bercocok tanam secara hidroponik.

Pemakaian Kebutuhan Lebih Efisien

Dengan bercocok tanam secara hidroponik, kita dapat lebih efisien dalam menggunakan dan memberikan kebutuhan seperti air dan juga nutrisi pada tanaman.

Dengan begini pemakaian dari nutrisi akan lebih hemat, dan tentunya akan lebih menguntungkan bagi kaum petani.

Dapat Meminimalisir Serangan Hama Perusak

Dengan bercocok tanam seperti ini, tingkat tanaman rusak akibat hama bisa jauh lebih ditekan, karena berada dalam lingkungan yang dapat dikontrol jangkauan manusia yang tentunya mudah untuk di berikan penanganan terhadap serangan hama, sehingga tanamanan dapat menghasilkan hasil yang lebih berkualitas.

Kualitas Terjamin

Bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik bisa menghasilkan bahan makanan yang jauh lebih berkualitas disbanding dengan hasil dari bercocok tanam secara konvensional, maka dari itu tidak heran bahan makanan yang dihasilkan dari tanaman hidroponik lebih mahal ketimbang dengan bahan makanan dari hasil bercocok tanam konvensional.

Kuantitas Lebih Banyak

Jika dibandingkan dengan bercocok tanam konvensional, maka bercocok tanam dengan teknik hidroponik lebih jauh mengungguli dari segi kuantitas, dengan penanganan bercocok tanam hidroponik yang tepat, maka tanaman hidroponik akan jauh lebih menghasilkan tanaman yang lebih banyak lagi, tentunya ini akan membuat hasil panen menjadi lebih meningkat, dan pemasukan untuk para petani juga ikut meningkat, sehingga terciptanya kesejahteraan dikalangan para petani kita.

Solusi Pintar Untuk Menghadapi Kekurangan Lahan

Seperti yang kita ketahui, biasanya teknik bercocok tanam kovensional membutuhkan lahan yang lumayan luas dibandingkan dengan bercocok tanam secara hidroponik, maka dari itu bercocok tanam secara hidroponik merupakan solusi tepat untuk para petani-petani yang mengalami kendala dengan lahannya.

Harga Jual Panen Lebih Tinggi

Hasil makanan dari teknik hidroponik pada umumnya lebih mahal karena dianggap lebih memiliki kualitas yang tinggi dibanding dengan hasil dari bercocok tanam secara umumnya, maka dari itu teknik menanam hidroponik sangat tepat untuk mensejahterai kehidupan para petani.

Apabila banyak para petani yang mau menjalankan peluang ini, maka dapat dipastikan di tahun tahun kedepan teknik bercocok tanam hidroponik menjadi satu-satunya teknik menanam yang sangat menguntungkan bagi para petani dan dapat mensejahterahkan kehidupan mereka.

Harapan kedepannya untuk para petani bisa lebih sejahtera kehidupannya agar dapat senantiasa selalu mencukupi kebutuhan makanan kita semua.

Maksimalkan Keuntungan Dan Meminimalisir Kerugian Dari Bercocok Tanam Hidroponik, Berikut Tipsnya

Maksimalkan Keuntungan Dan Meminimalisir Kerugian Dari Bercocok Tanam Hidroponik, Berikut Tipsnya

Me maksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian dari bercocok tanam hidroponik menjadi informasi yang sangat penting sekali untuk dipelajari bagi para petani, maupun orang-orang yang hobi dan gemar melakukan cocok tanam dengan teknik hidroponik.

Tidak ada satu petanipun atau orang yang gemar melakukan cocok tanam di dunia ini yang ingin hasil tanamannya mengalami kerugian, atau gagal panen, tentunya pasti semua petani diseluruh dunia ingin hasil dari tanamannya menghasilkan bahan makanan yang berkualitas dan bernilai harga tinggi.

Namun pada nyatanya, tidak semua impian dan harapan para petani itu bisa selalu berjalan dengan mulus, karena terkadang pasti ada beberapa kendala yang menghambat para petani mendapatkan hasil yang maksimal diantaranya adalah hama, banjir, maupun kekeringan.

Berikut ini adalah tips untuk me maksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian dari bercocok tanam hidroponik yang perlu diketahui oleh para petani dan orang-orang yang gemar melakukan cocok tanam.

 

Menanam Cabai

Orang Indonesia mana yang tidak gemar dengan mengkonsumsi sambal cabai yang ekstra pedas ? tentu banyak di antara orang Indonesia yang gemar mengkonsumsi makanan dengan rasa pedas, karena sejatinya cabai merupakan teman yang pas dikonsumsi dengan berbagai makanan, seperti bakso, gorengan, mie ayam, serta banyak makanan lainnya yang membutuhkan bahan pokok cabai ini.

Tentunya dengan menanam cabai maka tingkat keuntungan menjadi sangat besar, selain itu harga cabai juga terbilang cukup tinggi di Indonesia karena banyak sekali permintaan dan kebutuhan pasar yang harus terpenuhi setiap harinya.

Tanaman cabai sendiri juga tidak memerlukan waktu yang sangat lama untuk menghasilakan buahnya, sehingga tingkat kemungkinan gagal panen menjadi lebih kecil.

Terlebih lagi, perawatan dari tanaman cabai sendiri juga tergolong mudah, karena kita selagi penanam hanya memerlukan air secukupnya dan nutrisi bagi tanaman yang cukup agar tanaman cabai ini mampu menghasilkan buah cabai yang berkualitas hingga memiliki daya jual yang lebih tinggi, tentunya hal ini akan berimbas pada keuntungan yang lebih maksimal bagi para penanamnya.

 

Menanam Bawang

Pasar mana yang tidak memerlukan bawang ? tentunya seluruh pasar di manapun akan memerlukan bawang, karena pada dasarnya bawang juga merupakan bahan dasar dari masakan, bawang dapat memberikan rasa yang lebih nikmat pada makanan, oleh karena itu, menanam tanaman bawang merupakan pilihan yang sangat tepat.

Selain karena pangsa pasarnya cukup luas, metode cocok tanamnya juga tidak rumit, karena bisa juga menggunakan wadah botol bekas dengan air secukupnya, terlebih lagi waktu yang diperlukan untuk memanen bawang adalah sekitar satu hingga satu setengah bulan, waktu ini termasuk cepat di bandingkan dengan golongan tanaman yang lainnya.

Perlu diketahui juga bahwa tanaman bawang sangat memerlukan cahaya sinar matahari, untuk itu kita juga harus memastikan ada cahaya matahari yang menyinari tanaman tersebut agar berhasil dipanen dengan sempurna.

Selain bawang yang dapat di panen, kita juga dapat memanfaatkan daun bawangnya untuk kita jual kembali, sehingga sekali tanam sudah bisa mendapatkan 2 kali keuntungan.

 

Apabila sudah mengikuti cara maksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian dari bercocok tanam hidroponik, maka siap siap omset akan semakin meningkat pesat, karena pada dasarnya cabai dan bawang merupakan suatu bahan pokok wajib yang ada di makanan, agar makanan yang dihidangkan menjadi lebih nikmat dan lezat, tanpa kedua bahan tersebut, makanan seenak apapun akan kurang lezat adanya.

Sekian informasi yang dibagikan, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang, dan dapat berguna bagi orang banyak.

Ungkap Serunya Bercocok Tanam Dengan Teknik Hidroponik, Pria Asal Bogor Kini Sukses Mendapatkan Untung Puluhan Juta Setiap Bulannya.

Ungkap Serunya Bercocok Tanam Dengan Teknik Hidroponik, Pria Asal Bogor Kini Sukses Mendapatkan Untung Puluhan Juta Setiap Bulannya.

Seorang  pria asal kota hujan ini meng ungkap serunya bercocok tanam dengan teknik hidroponik, sebut saja Hermawan, pria separuh baya yang kini sukses menjadi jutawan dari tanaman hidroponik.

Awalnya Hermawan tidak pernah kepikiran untuk mendirikan ladang tanaman hidroponik, karena Hermawan adalah seorang pekerja kantoran di salah satu perusahaan ternama di daerah Jakarta.

Kala itu Hermawan di pecat dari kantor tempat ia bekerja karena menolak untuk dipindah tugaskan di cabang perusahaan yang berada di Kalimantan, dengan berat hati Hermawan menerima hal itu.

Hermawan akhirnya memutuskan untuk kembali ketempat orang tuanya di Bogor ketimbang terus membayar sewa kos yang terbilang lumayan mahal di tengah kota Jakarta.

Awalnya Hermawan sempat terpuruk dan merasa tidak berguna setelah hampir 2 tahun menganggur, tidak jarang Hermawan memiliki pikiran untuk mengakhiri hidupnya sendiri, namun niat itu terus ia lawan.

Hingga waktu itu Hermawan bertemu seorang Omnya yang sudah lama tidak ia jumpai, Hermawan sempat mendapat semangat dan dukungan dari Omnya ini, Hermawan juga mendapatkan sedikit bantuan uang dari Omnya untuk membuka usaha.

Semangat dan dukungan sudah diberikan kepada Hermawan oleh Omnya, namun itu semua tidak serta merta langsung membuat Hermawan keluar dari permasalahannya, Hermawan masih bergulat dengan dirinya sendiri karena masih harus menentukan usaha apa yang akan ia jalani.

Seminggu berlalu begitu saja, Hermawan juga masih belum menemukan jawaban yang pasti untuk usahanya, akhirnya Hermawan mencoba untuk mencari cari inspirasi sambil berjalan di sekitaran daerah tempat tinggalnya.

Hermawan mulai duduk dibawah pohon sambil memandang ke suatu persawahan, sempat terdiam beberapa saat, namun tiba-tiba ia mendapat ide untuk mencoba bercocok tanam, kemudian Hermawan memutuskan pulang kerumahnya untuk mendiskusikan hal ini kepada kedua orang tuanya.

Orang tua Hermawan selalu memberikan dukungan kepada Hermawan, tentu hal ini juga di dukung oleh kedua orang tuanya, namun permasalahannya adalah dimana lokasi untuk bercocok tanam, di ingat ingat orang tua Hermawan sudah tidak lagi memiliki sawah, terlebih lagi Hermawan juga tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli sawah kembali.

Dari kesulitan ini Hermawan berubah menjadi seseorang yang berinovasi, dimana ia memutuskan untuk mencoba bercocok tanam dengan teknik hidroponik, teknik yang terkenal dengan kemudahannya dalam bercocok tanam membuat semangat Hermawan semakin menggebu gebu.

Awal mulanya Hermawan hanya mengandalkan halaman rumah orang tuanya untuk dijadikan lahan bercocok tanam dengan teknik hidroponik, pada percobaan pertama, Hermawan langsung berhasil karena sukses memanen tanaman hidroponiknya, ia mengatakan bahwa suksesnya percobaan pertama karena dibantu oleh kedua orang tuanya yang dahulunya juga merupakan seorang petani.

Di tahun kedua Hermawan mulai memberanikan diri untuk membeli sebuah lahan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Bogor untuk dijadikan lahan bercocok tanam, dengan adanya lahan ini, Hermawan mulai mengembangkan sayap usahanya, berbagai tanaman berhasil ia tanam dan ia panen dan hasilnya ia jual kepada para pedagang di pasar maupun para pengepul sayur dan buah buahan.

Di tahun ke empatnya usaha Hermawan semakin sukses dan mencoba untuk mengekspor berbagai hasil cocok tanamnya ke berbagai negara di asia tenggara.

Kisah Hermawan yang meng ungkap serunya bercocok tanam dengan teknik hidroponik banyak membuat orang-orang Indonesia menjadi sangat termotifasi, yang awalnya ia hanyalah seorang pekerja kantor, kemudian dipecat, terpuruk dalam hidupnya, bahkan sempat untuk mengakhiri hidupnya, kini situasi malah berbalik arah membuat Hermawan terus melambung tinggi mengepakan sayapnya, bahkan omset perbulannya sudah mencapai puluhan juta, bahkan pernah melebihi 100 juta pungkas Hermawan.

Peluang Usaha Dibalik Tanaman Hidroponik

Melihat Peluang Usaha Dibalik Tanaman Hidroponik

Di tengah situasi yang seperti sekarang ini, peluang usaha dibalik tanaman hidroponik bisa menjadi solusi yang sangat cemerlang ditengah sulitnya masa pandemic covid-19 seperti ini.

Pasalnya usaha tanaman hidroponik sangat mudah dilakukan, karena tidak memerlukan lahan yang besar serta tidak memerlukan bahan bahan yang mahal. Bisnis tanaman hidroponik juga sangat mudah dilkakukan oleh orang-orang yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta.

Dari tanaman hias hingga sayur dan buah-buahan banyak sekali yang bisa kita manfaatkan sebagai media untuk menghasilkan pundi-pundi uang.

Berikut akan kita bahas beberapa tanaman yang memiliki peluang usaha dibalik tanaman hidroponik yang bisa kita manfaatkan sebagai sumber pundi-pundi uang dirumah.

 

Tanaman Tomat Hidroponik

Tomat merupakan salah satu tanaman yang paling cepat menghasilkan uang karena pertumbuhan pada tanaman ini bisa dikatakan lebih cepat jika dibanding dengan tanaman lainnya.

Dilihat dari segi peminat juga tomat memiliki banyak penggemar, karena biasanya tomat dijadikan sebagai teman hidangan bersama timun dan acar, hal ini akan menyebabkan pasar selalu memerlukan jumlah pasokan tomat yang cukup agar permintaan pasar dapat terpenuhi dengan baik.

 

Tanaman Sawi Hijau Hidroponik

Menanam tanaman sawi hijau hidroponik juga bisa menjadi pilihan yang bagus, karena menanam sayuran ini kita tidak memerlukan biaya yang mahal.

Dengan bermodalkan botol bekas yang di potong menjadi dua bagian saja kita sudah dapat menanam  tanaman tersebut dengan teknik hidroponik . Selain itu harga sawi hijau juga tergolong lumayan menggiurkan serta minat pasar akan pasokan sawi hijau sangatlah besar.

 

Tanaman Lobak Hidroponik

Tanaman lobak juga bisa menjadi salah satu pilihan tanaman yang tepat untuk memulai menekuni bidang usaha hidroponik.

Bisa dikatakan juga masa panennya cukup singkat antara 24 hingga 60 hari, tergantung pada jenis lobak dan perawatannya. Lebih lagi pasokan lobak di pasar biasanya kurang terpenuhi, hal ini tentunya bisa menjadi peluang usaha yang lebar bagi kita semua.

Lobak juga memiliki sistem perakaran yang dangkal, tentu akan sangat mudah sekali menanam tanaman ini di pot pot kecil.

 

Tanaman Brokoli Hidroponik

Jenis tanaman yang mudah ditanam berikut ini adalah tanaman brokoli, jika biasanya brokoli tumbuh pada tanah di ketinggian, namun kamu bisa menanam tanaman ini dengan teknik hidroponik di dataran rendah seperti Jakarta.

Brokoli juga merupakan tanaman yang paling banyak di gemari oleh banyak orang, setiap harinya pasokan sayuran brokoli selalu dibutuhkan dalam volume yang sangat besar, ini merupakan kabar bagus untuk kita, karena masih terdapat peluang besar untuk menekuni bidang ini.

 

Tanaman Cabai Hidroponik

Nah, siapa sih orang Indonesia yang tidak gemar dengan cabai atau makanan yang pedas ? hanya segelintir orang saja yang tidak suka dengan makanan pedas, hampir rata-rata penduduk Indonesia gemar mengkonsumsi makanan yang pedas.

Selain permintaan pasar yang selalu menjulang kelangit, teknik menanam cabai juga tergolong sangat mudah dilakukan oleh kita semua, kita hanya perlu memilih bibit cabai terbaik, lalu kita hanya perlu untuk memperhatikan kebutuhan nutrisinya saja, dengan demikian tanaman cabai hidroponik akan subur dan lebih cepat di panen.

 

Tanaman Hidroponik Seledri

Tanaman seledri memang tidak semenarik tanaman cabai yang  sangat banyak di gemari oleh masyarakat Indonesia, akan tetapi meski demikian, tanaman seledri merupakan tanaman yang sangat mudah untuk kita tanam dirumah.

 

Demikianlah tanaman-tanaman hidroponik yang bisa kita manfaatkan sebagai pundi-pundi penghasil uang, dari peluang usaha ini, tidak jarang dari mereka yang berhasil dan sukses hingga mencetak uang ratusan bahkan milyaran setiap bulannya, jika kita rajin dan tekun, tentunya tidak menutup kemungkinan kita juga bisa seperti orang-orang yang sudah sukses mendahului kita.

tanaman hidroponik

Manfaat Tanaman Hidroponik Bagi Para Pemula

Menanam tanaman Hidroponik memang sangat memudahkan dan membantu kita dalam bercocok tanam ya. Namun, kalian juga harus tahu loh apa saja manfaat hidroponik serta kekurangannya.

Sebelum itu, kalian juga harus tahu apa pengertian hidroponik. Hiduroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponous yang berarti kerja. Karena itu, hidroponik adalah teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen.

Kelebihan Tanaman Hidroponik:

  • Penggunaan lahan lebih efisien
  • Tanama berproduksi tanpa menggunakan tanah
  • Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih
  • Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
  • Pengendalian hana dan penyakit lebih mudah

Kekurangan Tanaman Hidroponik:

  • Butuh modal yang besar
  • Pada kultur susbtrat, kapasitas https://www.leanbento.com/ menampung air media substrat lebih kecil dibanding media tanah sehingga menyebabkan pelayuan tanama lebih cepat.

Di Indonesia sendiri, Hidroponik yang berkembang pertama kali yaitu hidroponik susbtrat, setelah itu hidroponik NFT (Nutrien Film Technique), kemudia berkembang juga hidroponik aeroponik yang memberdayakan udara.

Tanaman Hidroponik Subtrat

Media hidroponik subtrat tidak menggunakan air sebagai media, namun menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi tanah.

Bahan-bahan yang biasanya digunakan adalah arang sekam, pasir, kerikil, batu apung, cocopeat, rockwool, dan spons. Media tersebut juga harus teril, bisa menyimpan air sementara, porous, dan bebas dari hara.

Media tanama hidroponik tersebut berfungsi sebagai tempat menyimpan air nutrisi sementara dan tempatnya berfungsi sebagai tempat berpijaknya akar.

Hidroponik NFT (Nutrien Film Technique)

Sedangkan Hidroponik NFT (Nutrien Film Technique) menunjukkan aliran air tipis. Hidroponik ini hanya menggunakan aliran air (nutrien) sebagai medianya. NFT merupakan model budidaya dengan meletakan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal.

Air tersebut tersirkulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran bisa berkembang di dalam larutan nutrisi karena disekeliling perakaran terdapat selapis larutan nutrisi, maka sistem ini dikenal dengan nama nutrien film technique.

Hidroponik Aeroponik

Untuk tanaman Hidroponik Aeroponik, dapat diartikan dengan memberdayakan udara. Aeroponik sendiri berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya.

Prinsip kerja dari aeroponik yaitu menyemburkan larutan hara dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Larutan hara tersebut akan diserap oleh akar tanaman.

Tanaman pada sistem aeroponik ditanam dengan cara digantung sehingga akar tanaman menggantung di dalam suatu bak. Pangkal batang dimasukkan ke dalam helaian styrofoam yang telah dilubangi agar dapat berdiri.

Itulah beberapa kekurangan dan kelebihan dari cara menanam tanaman hidroponik. Semoga artikel ini membantu.

Cara Menanam Cabe Menggunakan Sistem Hidroponik Sederhana, Murah dan Gampang!

Makan tanpa cabe rasanya ada yang kurang gitu ya guys. Tetapi, sekarang ini, harga cabe semakin menjulang di pasaran. Gimana tuh?

Kali ini, kami akan membagikan cara untuk menanam sendiri tanaman cabe menggunakan hidroponik sederhana. Penasaran? Yuk lihat artikel dibawah ini.

Cara Mudah Menanam Tanaman Cabe Hidroponik Sederhana

Budidaya Cabe memang bukanlah hal yang sulit juga tidak terlalu mudah. Namun, dengan langkah penanaman dan perawatan yang tepat, kalian dapat mendapat cabe dengan kualitas yang tidak mengecewakan.

Ada banyak cara untuk membudidayakan cabe. Salah satunya adalah dengan cabe hidroponik dan kalian dapat mempraktekkannya dirumah. terdapat beberapa langkah dalam cara tanam cabe hidroponik:

1.Persiapan

Hidroponik adalah metode menanam tanpa tanah melainkan menggunakan media tanam pengganti seperti arang sekam, pasir, kerikil, rockwool, atau serbuk kayu. Metode hidroponik sederhana ini sangat mudah dilakukan pada skala kecil.

Hidroponik sederhana menggunakan beberapa kultur. Salah satunya adalah polybag. Kultur ini sangat disarankan bagi pemula karena sistemnya lebih mudah dan tidak memiliki resiko gagal yang tinggi.

Kultur polybag menggunakan media tanam hidroponik arang sekam yang ditaruh didalam kantong plastik (polybag). Cara penyiramannya umumnya menggunakan teknik drip (tetes) dengan pipa atau selang plastik.

Langkah-langkah persiapan penanaman:

1.Pemilihan Benih Cabe

Rendam benih cabe dalam air hangat selama kurang lebih 3 jam. Biji yang tenggelam pada umumnya lebih baik untuk ditanam.Penyemaian Benih Cabe

2.Pembuatan media semai

  • Pembuatan Media Semai

Pertama-tama, campur bagian atas (top soil atau berhumus) dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dan arang sekam dengan komposisi perbandingan 1:1:1. Masukkan media semai ke dalam polybag mini (ukuran 8 x 9 cm). kalian juga dapat menggunakan baki (seedling tray).

  • Penanaman biji

Selanjutnya, tanam biji cabe ke dalam polybag mini (1 biji cabe dalam 1 polybag). Buat lubang kira-kira sedalam 0,5 cm di tengah media semai. Media semai dibasahi sedikit untuk menjaga kelembaban.

  • Perawatan bibit

Bibit harus disiram setiap pagi dan sore hari dengan menggunakan semprotan halus agar bibit dan media semai tidak rusak.

Tips penyiraman, tutup permukaan polybag dengan kertas koran kemudian siram kertas koran hingga basah. Kertas koran dibukan setelah biji tumbuh (sekitar 3 hari).

Bibit cabe lalu siap dipindahkan ke media tanam hidroponik kultur polybag setelah 21 – 24 hari atau setelah bibit cabe memiliki 4 – 5 helai daun. Bibit harus dirawat dan dijaga dari gulma. Jika ada gulma segera lakuka penyiangan.

2.metode Hidroponik sederhana dengan kultur polybag

A. Penyiapan Lahan dan Peralatan Hidroponik

Siapkan tempat untuk kegiatan bercocok tanam hidroponik. Kemudian pasang peralatan hidroponik seperti bak / wadah nutrisi, selang pompa utama / pipa, dan selang-selang plastik.

Jumlah selang plastik disesuaikan dengan jumla polybag yang akan kalian gunakan. Pasang 1 selang plastik pada setiap polybag. Lalu selang-selang tersebut dihubungka pada selang pompa utama bak nutrisi

B. Siapkan Wadah dan Media Tanam

Disarankan untuk menggunakan polybag ukuran 40 cm sebagai penanaman cabe atau minimal ukuran polybag diatas 30 cm. Media tanam yang disarankan adalah arang sekam dan pasir dengan perbandingan 2:1.

Campuran arang sekam dan pasir dapat menahan larutan nutrisi dengan baik dan campuran keduanya memiliki aerasi yang baik.

Masukkan media tanam ke dalam polybag dan beri lubang di tengah-tengah media dengan kedalaman 5-7 cm. kalian juga bisa menggunakan rockwool sebagai media tanam, namun harga media ini relatif mahal.

C. Transplating / Pindahkan & Tanam Bibit

Lakukan pemindahan secara hati-hati dan jangan sampai merusak akar tanaman. Robek polybag mini tempat penyemaian lalu pindahkan bibit dan media semai seluruhnya ke dalam lubang media hidroponik di polybag yang lebih besar.

Disarankan untuk memindahkan bibit pada spre hari saat matahari tidak terlalu menyengat. Karena bibit akan tampak layu setelah 2 – 3 hari pemindahan namun akan segar kembali asalkan akarnya masih baik.

D. Beri Larutan Nutrisi

Susun polybag secara teratur dan letakkan selang-selang plastik pengalir nutrisi pada masing-masing polybag. Larutan nutrisi harus mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman.

Unsur makro seperti N, P, K, Ca, DAN Mg harus terpenuhi. Kalian dapat menggunakan pupuk AB mix, atau pupuk tanaman hidroponik lainnya (anorganik maupun organik).

Campur pupuk dengan air di bak nutrisi, lalu alirkan larutan nutrisi ke masing-masing polybag yang berisi bibit tanaman cabe.

E. Pemeliharaan

Pemeliharaan seperti penyiraman, pengairan, dan pemangkasan, penyiraman tanaman cabe harus dengan larutan nutrisi dan dilakukan sebanyak 5 – 8 kali sehari.

Kalian disarankan menggunakan timer pada selang pompa utama agar tidak memerlukan tenaga ekstra.

Larutan nutisi yang diberikan sebaiknya dilakukan dengan cara irigasi tetes atau fertigasi. Larutan nutrisi juga tidak boleh diberikan dalam jumlah banyak sekaligus. Sedikit-sedikit saja asal cukup membasahi media tanam polybag.

Pengairan biasanya dilakukan pada tanaman yang sudah berumur kurang lebih 1 minggu atau sudah setinggi kurang lebih 20 cm dengan menggunakan tongkat bambu.

Tongkat ini juga berfungsi sebagai media penopang tanaman agar dapat tumbuh tegak. Biasanya disebut dengan Ajir. Ajir diletakkan di media tanam dengan jarak kurang lebih 4 cm dari pangkal batang.

Pemangkasan tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun mencegah tanaman agar tidak tumbuh ke samping ketika batang belum kuat menopang. Lakukan pemangkasan pada hari ke-20 setelah tanam.

Itulah tahap-tahap dalam melakukan penanaman cabe hidroponik sederhana. Bagaimana? Mudah bukan?

selada hidroponik

Cara Menanam Selada Hidroponik Yang Benar

Selada Keriting  atau selada hidroponik adalah selada yang dibudidayakan dengan sistem tanam Hidroponik. Dengan sistem menanam ini, penanaman menjadi fleksibel dan mudah untuk dilakukan untuk kalian yang tidak mempunyai lahan besar.

Selain flesibel, sekarang selada juga bisa ditanam di dataran rendah. Seperti di perkotaan. Tetapi, hasilnya tidak bisa dibandingkan dengan selada yang ditanam di dataran tinggi. Karena faktor kelembaban udara dan hawanya yang lebih tinggi.

Di dataran tinggi, ketika tengah hari sinar matahari tidak akan membuat Daun Selada layu. Ini akan membuat penyerapan nutrisi menjadi lebih optimal. Sedangkan di dataran rendah, selada akan layu meskipun nantinya saat sore daunnya segar dan mekar kembali.

Tips Menanam Selada Hidroponik Agar Hasil Maksimal

selada hidroponik

Sayuran yang sering dijadikan lalapan, salad, hingga sebagai garnis dalam sajian makanan ini memiliki beberapa varian. Namun, yang paling sering ditemui hanya 5 jenis saja.

Mereka adalah Selada Cina, Looselead, Romaine, Butterhead (boston), Crisphead (iceberg) dan summercrisp (batavia). Semua jenis ini bisa tumbuh subur di daerah sedang dan tropis. Juga cocok ditanam di dataran tinggi maupun rendah.

Lalu, apa saja yang harus dilakukan agar tanaman selada hidroponik bisa tumbuh subur?

  • Pilihlah bibit yang baik, karena bibit yang bagus akan menghasilkan selada hidroponik yang bagus juga.
  • Tanam selada di pipa DFT (Deep Flow Technique)  atau NFT (Nutrient Film Technique) terutama selada keriting karena akan menghasilkan daun yang lebih bagus.
  • Gunakan rockwool
  • Agar hasil panen 1 lubang tanam banyak dan gemuk, saat menyemai di rockwool tempatkan 1-2 benih per rockwool. Kalau berhasil tumbuh semua, hasilnya akan padat sekali
  • Agar semaian bagus, tanaman harus terkana banyak sinar matahari pagi.
  • Perhatikan jarak tanam, idealnya antar lubang tanam berjarak 15-20 cm. kurang dari itu biasanya daun selada akan berdesak desakan sehinggan tumbuhnya tidak optimal.
  • Cek & pantau pertumbuhannya setiap hari. Periksa kepekatan AB mix dan air secara rutin. Kalau selada sudah remaja dan akan segera panen, biasanya akan membutuhkan lebi banyak air.
  • Panen sebaiknya dilakukan di pagi hari saat matahari belum menyengat, bila terlalu panas, biasanya sayur selada akan jadi layu dan tidak sedap dilihat.

Itulah beberapa tips untuk merawat tanaman selada hidroponik anda. Semoga artikel ini bermanfaat.

tanaman hidroponik

Jenis Tanaman Hidroponik Yang Cocok Ditanam Untuk Kebun Di Rumah

Budidaya jenis tanaman hidroponik kini semakin banyak dilakukan orang karena caranya yang amat mudah. Mudah dan tidak memakan tempat, jenis tanaman yang dapat dikembangkan pun cukup bervariasi. Mulai dari sayuran hingga buah-buahan, ini dia beberapa pilihan yang bisa ditanam sendiri di rumah.

9 Contoh Tanaman Hidroponik Rumahan

1. Selada Segar Dengan Teknik Hidroponik

selada

Selada merupakan sayuran yang cepat tumbuh dan juga mudah untuk ditanam. Itu mengapa selada cocok untuk dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik yang simpel. Biarpun ditanam dengan media yang simpel, hasil yang dapat dipanen bisa sangat berkualitas. Umumnya bibit selada akan mulai tumbuh setelah dua minggu penanaman.

2. Kangkung Hidroponik

kangkung

Kangkung ialah salah satu jenis sayuran yang sangat umum, dikonsumsi masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang enak, nutrisi yang terkandung di dalamnya pun baik untuk tubuh. Ternyata, kangkung yang biasanya dibudidayakan dalam jumlah besar juga bisa menjadi tanaman hidroponik dan dikembangkan di rumah.

3. Stroberi Tanaman Buah Hidroponik

stroberi

Salah satu jenis buah yang dapat di budidayakan ialah stroberi. Buah yang satu ini sangat sehat karena mengandung vitamin C yang cukup kaya. Ada yang menyebutkan, mengembangkan stroberi dengan cara hidroponik dapat menghasilkan buah yang lebih banyak.

Nutrisi yang di berikan pada tanaman dari pembibitan hingga berbuah lebih banyak. Pertumbuhan stroberi pun jadi lebih maksimal sehingga hasilnya berlimpah.

4. Hidroponik Sawi Sederhana

sawi

 

Sawi juga termasuk sebagai jenis tanaman hidroponik yang amat mudah untuk ditanam. Cukup menyiapkan bibit yang baik lalu tanam dengan menggunakan media rockwool. Disarankan untuk menanam sawi hidroponik dengan menggunakan sistem wick atau sumbu karena lebih mudah.

5. Seledri Hidroponik

seledri

Seledri merupakan jenis tanaman hidroponik berhabitat di dataran tinggi dengan curah hujan rendah. Hal-hal yang perlu disiapkan untuk menanam seledri hidroponik ialah bibit yang baik dan media tanam yang simpel. Selanjutnya, kebutuhan air, nutrisi, dan unsur haranya pun dapat terkontrol dengan baik melalui sistem hidroponik.

6. Pokcoy Hidroponik

pokcoy

Pakcoy atau kerap disebut juga sebagai bok choy merupakan sayuran hijau yang kaya dengan vitamin dan mineral. Membudidayakannya di rumah menggunakan hidroponik pun mudah untuk dilakukan. Saat musim panen tiba, tinggal mengambil dari kebun. Lebih sehat dan segar bukan?

7. Tanaman Hidroponik Kailan

kailan

Di restoran-restoran, kailan yang masih kecil kerap dijadikan masakan andalan. Rasanya enak sebab memiliki tekstur yang renyah dan juga lembut di saat bersamaan. Kailan pun ternyata dapat dibudidayakan sebagai tanaman hidroponik. Media tanam yang dapat digunakan pun bisa apa saja. Misalnya botol bekas, gelas air mineral, atau pun pipa paralon berukuran besar.

8. Tomat Hidroponik Sederhana

tomat

Membudidayakan tomat dengan cara hidroponik pun dapat dilakukan. Buah yang satu ini akan lebih baik jika ditanam pada media polybag atau pot yang sudah diisi dengan arang dan sekam. Saat melakukan pembudidayaan, jangan lupa untuk terus mengecek buahnya sebab mereka rentan terkena hama.

9. Tanaman Hidroponik Cabe

cabe

 

Cabai merupakan jenis tanaman hiroponik yang sangat mudah ditanam di mana saja dan kapan saja. Selain bisa ditanam dengan media tanam tanah atau pot, cabai juga bisa dikembangkan dengan metode hidroponik. Lumayan ‘kan buat konsumsi sehari-hari, mengingat harga cabai kerap melambung tinggi.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah, tanaman hidroponik di atas dapat tumbuh dengan baik jika diberikan nutrisi yang cukup.