Cara Untuk Menanam Paprika dengan Teknik Hidroponik

Banyak orang yang mengira kalau paprika merupakan salah satu jenis buah yang sulit untuk dibudidayakan. Tetapi sebenarnya paprika merupakan jenis tanaman yang dapat ditanam di mana saja, baik di gunung, di dataran yang rendah, bahkan kita bisa menanamnya di pantai. Tetapi tempat terbaik untuk menanam paprika adalah di dataran tinggi, di atas 1700 DPL, karena di sana dapat menghasilkan paprika dengan ukuran yang besar.

Untuk Anda yang tinggal di dataran rendah, jangan ragu untuk menanam paprika. Karena kini terdapat teknik hidroponik yang sangat membantu Anda untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas seperti Situs Slot Online Terpercaya yang menghasilkan game online berkualitas.

Kali ini kami akan memberitahukan Anda bagaimana cara untuk menanam paprika dengan teknik hidroponik.

Tanam Paprika Teknik Hidroponik

1.Pilih Benih yang Berkualitas Baik

Jika Anda ingin menanam paprika, kami sangat menyarankan untuk menggunakan benih yang memiliki kualitas baik. Sebaiknya tidak menyemai benih paprika yang Anda langsung ambil dari buahnya, karena hampir semua paprika yang dijual di pasaran merupakan hasil dari tanaman Hybrid, jadi hasil yang nantinya tumbuh akan berbeda dibandingkan dengan induknya, bahkan tanaman yang sudah tumbuh pun tidak bisa berbuah. Lebih baik untuk membeli benih yang sudah dikemas, jadi Anda tidak akan mengalami kegagalan saat berhasil menumbuhkannya.

2. Semai di keadaan lembab

Dalam keadaan yang lembab, semai biji paprika tersebut. Anda bisa gunakan rockwool untuk media tanam dan gunakan penutup untuk 1-2 hari setelah dilakukan penyemaian. Setelah itu tunas akan muncul dan biarkan di bawah sinar matahari. Sedangkan kalau menutup benih terlalu lama, tanaman bisa etiolasi dan malah tumbuh menjadi taoge.

Semailah benih langsung di bawah sinar matahari, tetapi tetap disemprot di pagi hari dan juga di sore hari untuk menjaga agar tanaman tetap lembab. Jangan sampai benih Anda terkena hujan, segera teduhkan jika turun hujan. Masa semai paprika ini berlangsung selama 10-14 hari.

3. Metode Hidroponik

Setelah 10-14 hari, maka akan muncul benih paprika sekitar 3-4 daun, di keadaan ini pindahkanlah ke metode hidroponik. Sistem hidroponik yang bisa digunakan untuk menanam paprika adalah NFT, DFT, fertgasi, atau juga sistem Dutch bucket.

4. Hal yang wajib jadi perhatian

Selama menanam paprika dengan metode ini, pastikanlah untuk terus menjaga nutrisi yang ada di air. Jika paprika tersebut berumur 7-14 hari, maka gunakanlah nutrisi yang kepekatannya 750 ppm dengan nutrisi AB Mix, lalu di usia 30-45 hari gunakan nutrisi 1500 ppm. Saat sudah berbuah, gunakan nutrisi 3500 ppm.

Selain itu Anda juga harus memerhatikan suhu juga kelembaban udaranya, karena tanaman sangat bergantung pada suhu dan cahaya. Suhu yang ideal untuk tanaman paprika adalah di suhu 18-23 derajat celcius.

Lalu pastikan tidak ada hama yang hinggap, contohnya seperti lalat buah. Ini akan membuat buah paprika menjadi busuk, meski bagian luar masih tampak bagus. Tindakan yang bisa Anda lakukan adalah menangkap lalat buah dengan perangkap, seperti menggunakan cairan petrogenol.

5. Gunakan Greenhouse/ Screenhouse

Terakhir yang bisa Anda lakukan untuk menanam paprika adalah menggunakan Greenhouse. Ini membuat Anda tidak perlu lagi pusing memikirkan hama yang masuk ke tempat tanaman Anda.

Itulah cara yang bisa Anda lakukan untuk menanam paprika dengan metode hidroponik. Bagaimana? Meski terlihat sulit tapi kalau sudah dicoba, bisa jadi Anda semakin mahir untuk melakukannya.